Setiap tanggal 8 Maret, dunia merayakan “Hari Perempuan Internasional” sebagai momentum untuk mengapresiasi peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, sekaligus merefleksikan upaya mencapai kesetaraan gender yang inklusif. Di Indonesia, peringatan ini semakin istimewa pada tahun 2025 dengan tema “_“Bersama SPKEP SPSI, Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”_”. Tema ini menegaskan komitmen bersama untuk memberdayakan perempuan melalui kolaborasi antara organisasi pekerja, pemerintah, dan masyarakat, demi mewujudkan kemajuan bangsa.
SPKEP SPSI: Mitra Strategis Pemberdayaan Perempuan
KPS2 (Komite Pekerja Perempuan SPKEP SPSI) merupakan wadah penting yang berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan pekerja dan keluarga. Sebagai bagian dari SPSI, organisasi ini tidak hanya fokus pada perlindungan hak-hak pekerja perempuan, tetapi juga mendorong partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan, baik di tempat kerja maupun di ranah publik.
Di tahun 2025, SPKEP SPSI mengusung program-program terobosan, seperti:
- “Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan”: Meningkatkan kompetensi perempuan melalui pelatihan digital, kewirausahaan, dan kepemimpinan.
- “Advokasi Kebijakan Pro-Perempuan”: Memperjuangkan regulasi yang mendukung kesetaraan upah, perlindungan dari kekerasan, dan fasilitas kerja ramah keluarga dengan melalui perbaikan PKB maupun aktif dalam program perencanaan pembuatan PERDA.
- “Pemberdayaan Ekonomi”: Membuka akses modal usaha dan jaringan pemasaran bagi perempuan di sektor informal.
Melalui inisiatif ini, SPKEP SPSI menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa perempuan Indonesia tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang berperan aktif dalam memacu kemajuan bangsa.
Perempuan Berdaya: Kunci Kemajuan Indonesia
Perempuan Indonesia telah membuktikan kontribusinya di segala bidang, mulai dari ekonomi, politik, pendidikan, hingga budaya. Namun, tantangan seperti kesenjangan gender, diskriminasi, dan kekerasan masih menjadi penghambat. Data BPS (2024) menunjukkan bahwa partisipasi angkatan kerja perempuan masih di angka 54%, jauh di bawah laki-laki yang mencapai 82%. Di sinilah peran SPKEP SPSI dan seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem yang adil dan setara.
Pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang memberikan kesempatan, tetapi juga memastikan mereka memiliki “akses”, “sumber daya”, dan “dukungan” untuk berkembang.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Inklusif
Tema Hari Perempuan Internasional 2025 mengajak seluruh pihak untuk bersinergi. Pemerintah, swasta, LSM, Serikat Pekerja dan masyarakat harus bergandengan tangan dalam:
– Meningkatkan angka partisipasi perempuan di sektor formal.
– Menghapus stigma terhadap perempuan dalam kepemimpinan.
– Memastikan perlindungan hukum bagi korban kekerasan berbasis gender.
Wakil Sekretaris I PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi Bung Heri Budiono menegaskan dalam acara pelantikan PUK SPKEP SPSI PT RAPID PLAST INDONESIA: “Perempuan adalah pilar bangsa. Dengan memberdayakan mereka, kita membangun Indonesia yang lebih tangguh, kreatif, dan berkeadilan. SPKEP SPSI siap menjadi jembatan untuk mewujudkan mimpi ini.”
Menuju Indonesia Maju 2045
Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi pengingat bahwa kesetaraan gender adalah prasyarat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ketika perempuan diberdayakan, mereka akan menjadi motor penggerak inovasi, penopang ekonomi keluarga, dan agen perubahan sosial.
Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik untuk memperkuat komitmen: “Bersama SPKEP SPSI, wujudkan perempuan berdaya, Indonesia maju!”
Artikel ini diterbitkan dalam rangka menyemarakkan Hari Perempuan Internasional 2025. Dukung terus upaya pemberdayaan perempuan melalui kolaborasi dan aksi nyata!